Thursday, November 20, 2008

Hadith Riwayat Az-Zawajir




Siang itu Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah meninggalkan rumah untuk berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Semenjak menikah dengan Ali, Fatimah tidak lagi tinggal bersama Rasulullah. Maka sebagai pengubat rindu hati Fatimah dan Ali terhadap Rasulullah, mereka selalu meluangkan masa untuk mengunjungi sang ayah.

Namun pada kunjungan hari itu mereka mendapati Rasulullah tidak seperti biasanya. Dari luar rumah terdengar suara tangisan Rasulullah yang menyayat hati. Ali dan Fatimah berhamburan masuk ke dalam rumah ingin segera mengetahui apa yang sedang terjadi dengan Rasulullah.

Rasulullah sedang duduk termenung di dalam rumah. Tergurat kesedihan yang amat dalam di wajahnya. Air matanya terus meleleh membasahi kedua pipi yang putih bagaikan pualam. Sesuatu yang besar telah terjadi hingga Rasulullah menangis tiada henti.

“Assalamua’alika Ya Rasulallah… Apa yang telah terjadi…” tanya Ali.
“Wahai ayah, sesuatu apakah yang telah membuat ayah bersedih. Mengapa air mata ayah terus menetes?” sambung Fatimah.

Rasulullah memandang putri dan menantunya, lalu beliau berkata,
“Tadi malam ada seseorang yang mengajakku naik ke langit… Lalu membawaku ke suatu tempat yang sangat mengerikan. Jurang dalam yang dipenuhi dengan api yang berkobar… Lalu aku melihat orang-orang perempuan dari umatku yang disiksa dengan bermacam-macam siksaan. Begitu dahsyatnya siksaan itu hingga mereka menjerit-jerit kesakitan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis seperti ini”. “Wahai anakku… Diantara siksaan itu, aku melihat wanita-wanita yang digantung dengan rambutnya lalu otaknya mendidih”.

“Kemudian aku melihat wanita-wanita yang digantung dengan lidahnya, lalu air panas mendidih dituangkan ke tenggorokannya”.

“Di sudut yang lain aku melihat wanita-wanita yang diikat kedua kakinya hingga puting payudaranya dan kedua tangannya diikatkan pada ubun-ubunnya, kemudian Allah memerintahkan ular-ular berbisa dan kalajengking untuk menggigit dan menyengat tubuh-tubuh mereka”.

“Tidak hanya itu. Ada lagi wanita-wanita yang digantung dengan kedua puting payudaranya”.

“Lalu aku lihat wanita-wanita berkepala babi namun tubuh mereka seperti keledai dan telah disiapkan untuk mereka satu juta macam siksaan yang lain”.

“Aku juga melihat wanita-wanita yang wajahnya seperti anjing, sedangkan api masuk dari mulutnya dan keluar dari punggungnya, lalu malaikat memukul mereka dengan pemukul dari api”.

Rasulullah diam. Sesekali beliau mengusap air mata yang membasahi pipinya. Lalu bertanyalah Fatimah, “Wahai Ayahku tercinta, Apakah yang telah diperbuat oleh wanita-wanita itu? Sehingga mereka harus menerima siksaan yang sangat mengerikan itu?”

Rasulullah menjelaskan, “Wahai putriku, wanita-wanita yang digantung dengan rambutnya itu adalah wanita yang tidak mau menutup rambutnya dari laki-laki yang bukan mahram”. Dia malah bangga apabila ada laki-laki yang kagum dengan keindahan rambutnya sehingga dia enggan mengenakan kerudung atau tudung.

“Sedangkan wanita-wanita yang digantung dengan lidahnya adalah mereka yang mulutnya sering mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati suaminya”. Istri yang seharusnya bertutur kata yang baik, lemah lembut dan santun terhadap suami, ternyata malah sering melontarkan umpatan, celaan, hinaan dan kata-kata yang kasar. Maka itulah pembalasan yang setimpal dengan perbuatannya.

“Lalu wanita-wanita yang digantung dengan puting payudaranya itu adalah wanita yang menyakiti suami di tempat tidur”. Dia suka menolak ajakan suami untuk ‘bersama’ dengan tanpa alasan yang jelas.

“Lalu kenapa dengan wanita-wanita yang kedua kakinya diikat hingga puting payudaranya dan tangannya sampai ubun-ubun, lalu tubuhnya digerogoti ular dan kalajengking itu Ya Rasulullah…” tanya Fatimah.
“Mereka adalah wanita yang tidak mau segera mandi junub setelah suci dari haid dan suka melalaikan shalat” jawab Rasulullah

“Bagaimana dengan wanita-wanita yang berkepala babi dan bertubuh keledai? Kesalahan apa yang telah mereka lakukan?” tanya Fatimah.
“Wahai Fatimah, mereka adalah wanita yang suka mengadu domba dan suka berbuat dusta”. Dia sebarkan berita-berita bohong untuk mengadu domba manusia.

“Sedangkan wanita-wanita yang yang bertubuh seperti seekor anjing, lalu api dimasukkan ke mulutnya dan keluar melalui duburnya adalah perempuan yang suka mengungkit ungkit pemberian dan suka dengki terhadap kelebihan orang lain” jelas Rasulullah.

Fatimah dan Ali tertegun mendengar cerita yang merupakan kejadian nyata yang dilihat oleh Rasulullah dalam perjalanan Isra’ Mi’raj. Allah sengaja menunjukkan kejadian-kejadian itu kepada rasulNya agar menjadi peringatan bagi seluruh umat, khususnya orang-orang yang beriman.

Di akhir cerita Rasulullah berpesan kepada Fatimah, “Wahai anak perempuanku.. Celaka bagi seorang istri yang menentang pada suaminya”

Monday, November 10, 2008



Assalammualaikum W.B.T

Buat pengunjung2 setia blog ini..rasanya lama sungguh tidak berkesempatan untuk meng'update'kan blog ini.Semoga dengan sedikit perkongsian ini dapatlah kita sama2 berfikir sejenak tentang amalan2 kita selama ini.

Kadang2 tanpa disedari perjalanan hidup ini sentiasa tersasar dari paksi sebenar...ini mungkin kerana lemahnya benteng pertahanan dalam hati kita untuk menangkis semua ini...janganlah kita lupa bahawa satu-satunya pergantungan kita adalah pada Allah S.W.T.Berpautlah dengan sepenuh hati bahawa tiada apa daya dan upaya melainkan semuanya milik ALLAH.


Dalam kekusutan dan kekalutan kita berdepan dengan perjuangan seharian mendepani tipudaya dunia, kadangkala kita tersungkur, terjatuh dan lemah tak berdaya menepis rasa sakit berdepan ujian mahupun merai rasa suka bergelut godaan.




Kembali kepada Tuhan.Kembali pada Tuhan, Kembali pada Tuhan yang menciptakan dirimu dari setits mani yang hina.Jangan malukan dirimu menjadi penentang yang nyata!




Allah Berfirman: “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Ali Imran 3:31)




“Senantiasa hati seorang yang dewasa menjadi lemah dengan dua perkara, cinta dunia dan panjang angan-angan” (HR Bukhari: 6420)



Abdulullah bin Abbas berkata: Pada suatu hari, aku pernah dibonceng oleh Rasulullah, dan beliau bersabda: “Wahai anak kecil, sesungguhnya aku ingin mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, ‘Jagalah Allah, nescaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, nescaya kamu akan mendapati-Nya didepanmu, Jika kamu ingin meminta, maka minta lah pada Allah, Dan jika kamu ingin memohon pertolongan, maka mohon lah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah,sesungguhnya sekiranya seluruh umat bergabung untuk memberi sebuah manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu memberi manfaat itu kecuali jika Allah telah menetapkannya untukmu.Dan jika mereka semua bergabung untuk memberikan sebuah mudharat/bahaya kepadamu, mereka semua tidak akan mampu memberikan mudharat/bahaya itu kecuali jika Allah telah menetapkannya (pula) untukmu. Pena telah kering diangkat, dan buku catatan (amal) telah mengering” (HR at-Tirmidzi: 4/667 no 2516, dan lain-lain, Hadis ini Sahih dan dari Sahih Sunan At-Tirmidzi (2/610))



“Tidak lah berzina seseorang yang sedang berzina sedangkan dia mukmin” (HR Bukhari: 2475, Muslim: 57)




“Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap, Boleh jadi seseorang beriman saat waktu pagi, namun menjadi kafir ketika petang nya, atau beriman ketika petang dan,. Namun menjadi kafir ketika pagi nya, Dia menjual akhirat dengan dunia” (HR Muslim)




“Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat salah seorang dari kalian, melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian terhadap barang-barangnya yang hilang ketika ia mendapatkannya kembali” (HR Muslim: 4/2102 no 2675 dan lain-lain)